Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah Pesantren Putri Al-Mawaddah adalah lembaga pendidikan Islam khusus mendidik remaja putri yang didirikan pada tanggal 9 Dzul-Qo’dah 1409 H /21 Oktober 1989, sebagai realisasi dari ide dan cita-cita alm. KH. Ahmad Sahal, pendiri dan pengasuh Pondok Modern Gontor, yang diwasiatkan dan diamanatkan kepada istri dan putra putri dia sebagai kelengkapan dari Pondok Modern Gontor yang khusus putra. Sejarah Pesantren Putri al-Mawaddah adalah realisasi dari sebuah gagasan besar dari seorang tokoh pendidikan dan perjuangan (KH. Ahmad Sahal) dalam mendidik dan membina kaum perempuan. Dimana dia juga telah menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk sebuah Balai Pendidikan Pondok Modern Gontor. Beberapa tahun sebelum mendirikan Pondok Modern Gontor (didirikan pada tahun 1926), KH. Ahmad Sahal telah terlebih dahulu merintis Tarbiyatul Athfal (TA) dimana para santrinya terdiri dari santri putra dan putri yang diasuh langsung oleh dia. Setelah Pondok Modern Gontor semakin terkenal dan semakin banyak santri yang datang dari luar daerah, Pondok Modern Gontor tidak lagi menerima santri putri. Akan tetapi, bukan berarti cita-cita untuk memajukan pendidikan putri dilepaskan pula oleh dia, pesantren putri harus tetap diselenggarakan, tetapi tempatnya harus terpisah dari pondok putra. Oleh karena itu, ketika dia membeli tanah dari keluarga Nyai Hj. Soetichah Sahal (isteri dia) di desa Coper kabupaten Ponorogo (tahun 1957), dia mengikrarkan bahwa tanah tersebut kelak dipergunakan untuk pondok putri. Cita-cita tersebut menjadi wasiat dan amanat yang selanjutnya direalisasikan oleh Nyai. Hj Soetichah Sahal dengan mendirikan Pesantren Putri Al-Mawaddah, pada tahun 1989, yang dikelola dan dikembangkan oleh Yayasan Al-Arham (akta notaris No. 12 tahun 1989) Landasan Filosofis Didirikannya Pesantren Putri al-Mawaddah dan segala aspek kehidupan yang akan dikembangkan di dalamnya secara filosofis didasarkan pada firman Allah: قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة فى القربى “Katakanlah: aku tidak meminta upah (imbalan) dari seruanku ini, melainkan kasih sayang dalam kekeluargaan” (QS. asy-Syura: 23). Artinya, keikhlasan dalam kerangka ibadah menjadi landasan perjuangan, dan al-Mawaddah (kasih sayang) menjadi landasan pengembangan pola hidup dan pembinaan disiplin serta sunnah-sunnah pesantren bagi para santriwati yang ada di dalamnya. وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا، خافوا عليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا “Dan hendaknya orang-orang itu takut andaikata nanti meninggalkan keturunan (generasi) yang lemah dan mengkhawatirkan akherat daripada generasi itu, maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan kata-kata yang benar” (QS. an-Nisaa: 9). Artinya, Pesantren Putri al-Mawaddah ini dituntut untuk mampu melahirkan generasi-generasi yang handal dan mumpuni dalam segala aspek dan bidang kehidupan dengan bekal yang cukup. Generasi yang mandiri, yang mampu manjawab tantangan zamannya. Dari sinilah, kemudian akan terwujud harapan pesantren sebagai agent of change dari nilai-nilai Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi ummat. كشجرة طيبة أصلها ثابت وفرعها فى السماء تؤتى أكلها كل حين بإذن ربها “Layaknya pohon yang baik, akarnya kokoh (kuat menancap) dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabb-nya” (QS. Ibrahim, 25). Artinya, Pesantren Putri al-Mawaddah, harus mampu membawa dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan barokah yang seluas-luasnya kepada ummat. Bagaikan pohon yang besar dan baik, bisa dijadikan tempat perlindungan dan berteduh dari sengatan sinar matahari dan derasnya air hujan, kemudian menurunkan buah-buahan yang harum dan lezat yang bisa dinikmati dan ditumbuh-kembangkan dimana-mana. Panca Jiwa Pesantren Putri Al-Mawaddah Untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut di atas, ditanamkan dalam jiwa para santriwati: Keikhlasan Kesederhanaan Kemandirian Ukhuwah Islamiyah Kebebasan

posted under | 0 Comments

Headset VR Meta mungkin disebut Meta Quest Pro. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara tahunan perusahaan yang didedikasikan untuk augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), Meta Connect, akan diadakan sebulan lagi. Dalam sebuah postingan di Facebook, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan acara tersebut akan berlangsung pada 11 Oktober. Seperti tahun lalu, acara ini akan diadakan secara virtual dan disiarkan langsung di halaman Facebook Reality Labs. Untuk saat ini, ada beberapa detail resmi yang tersedia. Situs web Meta Connect mengatakan, informasi lebih perinci tentang pembicara dan jadwal acara akan segera hadir. Baca Juga Pemakaian Emoji Saat Chat Urusan Kantor Sebaiknya Dihindari, Ini Alasannya Tafsir Surat Al Qasas Ayat 60: Penjelasan Alquran Soal Perhiasan Dunia dan Kesenangannya Google Street View yang Imersif Bisa Jadi Gambaran Sekilas Metaverse Namun, setidaknya, warganet sudah tahu sedikit apa yang sudah dinanti-nantikan. Kemungkinan Meta akhirnya akan memamerkan Project Cambria, headset VR kelas atas barunya yang mungkin disebut Meta Quest Pro. Dalam postingan Facebook-nya, Zuckerberg tampak menyinggung pengungkapan besar project itu dengan foto dirinya mengenakan headset yang hampir seluruhnya disamarkan. Selain itu, belum lama ini, Zuckerberg juga menjanjikan pembaruan besar untuk avatar Horizon setelah gambar VR beresolusi rendah. Meta Connect akan menjadi acara VR besar pertama perusahaan sejak Zuckerberg mengumumkan rebranding Facebook menjadi Meta pada acara Connect musim gugur lalu. Dilansir Engadget, Rabu (7/9/2022), saat itu, dia mencoba mengungkapkan dengan jelas visinya untuk metaverse dan peran jejaring sosial di dalamnya. Namun, visi yang dimaksud itu tidak selalu jelas, termasuk gagasan tentang metaverse masih menjadi sumber kebingungan. Terkadang itu menjadi cemoohan sebagaimana dibuktikan oleh reaksi terhadap avatar Zuckerberg. Meta Connect juga akan menjadi peluang terbaru Zuckerberg untuk tidak hanya menghebohkan perangkat keras terbaru perusahaan, tetapi juga mencoba membangun kegembiraan untuk metaverse.

posted under | 0 Comments

Empat Tanda Kemalasan Sejatinya, manusia adalah makhluk paling mulia dengan segala perangkat keras dan lunak yang dianugerahkan Allah SWT. Namun, di sisi lain, manusia juga sering terbelenggu oleh penyakit psikis, sehingga tidak dapat menjalankan tugas kekhalifahan dan kehambaan dengan baik. Baca Juga Jadwal SIM Keliling di Kota Bogor Sabtu 17 September 2022 Anak dengan Frekuensi Screen Time Tinggi Berisiko Terkena Rabun Jauh Nabi Muhammad SAW pun mohon perlindungan dari delapan penyakit batin, yakni al-hammun (gundah), al-huznun (sedih), al-ajzun'(lemah), al-kaslun (malas), albukhlun (kikir), al-jubnun (pengecut), ghalabah ad-daiin (lilitan utang), dan ghalabah al- `aduw (penindasan musuh) (HR Ahmad). Allah SWT melekatkan kemalasan dengan kemunafikan, yakni enggan menu naikan shalat dan infak (QS at-Taubah [9]:54). Dalam Tafsir Ringkas Kemenag dijelaskan bahwa yang menyebabkan infak orang munafik tidak diterima Allah ialah karena mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. Kalaupun mereka shalat dilakukan dengan malas. Ketika dilihat orang mereka shalat, tetapi jika sendirian ditinggalkan. Juga, mereka berinfak karena riya` dan suma'ah. Setidaknya ada empat tanda kemalasan dalam perilaku keseharian, yakni: Pertama, suka sembarangan. Setiap Muslim harus tertib, terarah, dan tekun, baik dalam aktivitas ibadah maupun muamalah. Islam menuntun kita beriman dan teratur agar menggapai kehidupan yang baik. Allah SWT senang kepada orang yang bekerja dengan ketekunan (itqan) dan tidak suka orang yang asal-asalan dan tidak memenuhi standar mutu (QS an-Nahl [16]: 97). Kedua, suka menunda. Setiap Muslim diperintahkan menghargai waktu dengan aktivitas yang positif. Disiplin dalam kerja dan ibadah seperti shalat di awal waktu sangat disukai Allah SWT (HR at-urmudzi).Orang yang suka menunda tidak akan mampu menyelesaikan tepat waktu.Bahkan, jika selesai suatu pekerjaan, maka segera melanjutkan tugas yang lain (QS al- Insyirah [94]: 7). Ketiga, suka menghindar. Setiap Muslim diberi amanah yang mesti dikerjakan dengan tanggung jawab (HR Bukhari).Orang malas suka menghindar dan men cari-cari alasan atau melemparkan kesalahan kepada yang lain. Siapa yang abai akan tugas kecil, maka ia akan meremehkan yang besar. Orang tersebut tidak layak diberi kepercayaan (QS al-Isra [15]:36). Keempat, suka mengeluh. Setiap Muslim hanya boleh mengeluh kepada Allah manakala menghadapi masalah. Suka mengeluh kepada manusia adalah sifat yang buruk. Jika mendapat tugas yang kecil disepelekan, tetapi jika diberi tugas besar ia berkeluh kesah dan pesimis yang membuatnya lemah dan putus asa.Padahal, selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan (QS al-Insyirah [94]: 5-6). Petuah Prof KH Didin Hafidhuddin dalam buku Membangun Kemandirian Umatbahwa menjadi umat yang kuat dituntut kesungguhan disertai permohonan kepada Allah, tidak boleh lemah dan frustrasi menghadapi kesulitan. Disiplin dalam tugas, belajar dan mengajar serta mengatur kegiatan berlandaskan manajemen yang rapi (HR at-Tabrani). Walhasil, tiada kesuksesan bagi orang malas, selain penyesalan di dunia dan akhirat. Bersungguh-sungguhlah, jangan malas dan abai, sebab penyesalan adalah hukuman yang pantas bagi orang malas,demikian mahfudzat mengingatkan.Allahu a'lam bish-shawa

posted under | 0 Comments

wahana baru

posted under | 1 Comments

Santri Indigo


Dengan semangat untuk andil mengembangkan lembaga pesantren, harian Republika menggandeng PT Telkom Indonesia tbk menyelenggarakan pelatihan internet untuk pesantren disejumlah kota.

Hingga kini, pesantren masih saja acap dinilai sebagai sekolah para santri yang sebatas mempelajari tentang seluk beluk agama Islam. Hasilnya, mereka adalah kaum bersarung dan berkerudung yang hanya pandai mengaji. Demikian tudingan yang masih saja berkembang dalam kehidupan keseharian.

Namun kenyataannya, sekarang pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempelajari agama Islam bersamaan dengan pengetahuan umum melalui metoda yang terpadu. Tak heran kalau belakangan, alumni pesantren banyak yang menjadi pimpinan lembaga negara, ormas besar hingga sukses sebagai pebisnis handal.

Dengan semangat untuk andil mengembangkan lembaga pesantran, harian Republika mengandeng PT Telkom Indonesia tbk menyelenggarakan pelatihan internet untuk pesantren di sejumlah kota. Inilah tanggung jawab sosial atau dikenal sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) Telkom-Republika yang dipopulerkan sebagai program Santri Indigo.

posted under | 3 Comments

the real female



Pesantren Putri Al-Mawaddah adalah lembaga pendidikan Islam khusus mendidik remaja putri yang didirikan pada tanggal 9 Dzul-Qo’dah 1409 H /21 Oktober 1989, sebagai realisasi dari ide dan cita-cita alm. KH. Ahmad Sahal, pendiri dan pengasuh Pondok Modern Gontor, yang diwasiatkan dan diamanatkan kepada istri dan putra putri beliau sebagai kelengkapan dari Pondok Modern Gontor yang khusus putra.

posted under | 0 Comments

Rumah Tangga yang Ideal


Rumah Tangga yang Ideal
Ditulis oleh al-Mawaddah di/pada 18 Februari, 2009

Oleh : Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Menurut ajaran Islam, rumah tangga yang ideal adalah rumah tangga yang diliputi sakinah (ketenteraman jiwa), mawaddah (rasa cinta), dan rohmah (kasih sayang). Alloh Ta’ala berfirman:

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh) bagi kaum yang berpikir. (QS. ar-Rum [30]: 21)


Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami atau istri harus saling memahami kekurangan dan kelebihannya, harus tahu pula hak dan kewajiban, memahami tugas dan fungsinya masing-masing, melaksanakan tugasnya itu dengan penuh tanggung jawab, ikhlas, serta mengharapkan ganjaran dan ridho dari Alloh Ta’ala.

Sehingga, upaya untuk mewujudkan pernikahan dan rumah tangga yang mendapat keridhoan Alloh dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, mengingat kondisi manusia yang tidak bisa lepas dari kelemahan dan kekurangan, sementara ujian dan cobaan selalu mengiringi kehidupan manusia, maka tidak jarang pasangan yang sedianya hidup tenang, tenteram, dan bahagia mendadak dilanda kemelut perselisihan dan percekcokan.

Apabila terjadi perselisihan dalam rumah tangga, maka harus ada upaya ishlah (mendamaikan). Yang harus dilakukan pertama kali oleh suami dan istri adalah lebih dahulu saling introspeksi, menyadari kesalahan masing-masing, dan saling memaafkan, serta memohon kepada Alloh agar disatukan hati, dimudahkan urusan dalam ketaatan kepada-Nya, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangganya. Jika cara tersebut gagal, maka harus ada juru damai dari pihak keluarga suami maupun istri untuk mendamaikan antara keduanya. Mudah-mudahan Alloh memberikan taufiq kepada pasangan suami istri tersebut.

Apabila sudah diupayakan untuk damai sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 34–35, tetapi masih juga gagal, maka Islam memberikan jalan terakhir, yaitu “perceraian”.

Syaikh Musthofa al-Adawi berkata: “Apabila masalah antara suami istri semakin memanas, hendaklah keduanya saling memperbaiki urusan keduanya, berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk, dan meredam perselisihan antara keduanya, serta mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan jangan menceritakannya kepada orang lain.

Apabila suami marah sementara istri ikut emosi, hendaklah keduanya berlindung kepada Alloh, berwudhu, dan sholat dua roka’at. Apabila keduanya sedang berdiri, hendaklah duduk; apabila keduanya sedang duduk, hendaklah berbaring, atau hendaklah salah seorang dari keduanya mencium, merangkul, dan menyatakan alasan kepada yang lainnya. Apabila salah seorang berbuat salah, hendaklah yang lainnya segera memaafkannya karena mengharapkan wajah Alloh semata.” (1)

posted under | 0 Comments

Followers


Recent Comments